Tujuh mantan Kapolri tampak datang ke Mabes Polri untuk menemui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kamis (27/102022). Tujuh mantan Kapolri tersebut yakni: Jenderal (purn) Dai Bachtiar
Jenderal (Purn) Bambang Hendarso Danuri Jenderal (Purn) Roesmanhadi Jenderal (Purn) Chaerudin Ismail
Jenderal (Purn) Soetanto Jenderal (Purn) Timur Pradopo Jenderal (Purn) Badrodin Haiti
Dikutip dari , Kapolri periode 2005 2007 Da'i Bachtiar menyampaikan tujuan pertemuan tersebut berlandaskan rasa keprihatian atas peristiwa peristiwa yang sedang dihadapi Korps Bhayangkara. Tujuh eks Kapolri tersebut datang juga untuk memberikan dukungan moril serta memberikan masukan. "Pada pertemuan kali ini memang ada sesuatu yang kita ingin berikan masukan terutama pada peristiwa yang terjadi akhir akhir ini," lanjutnya.
Bachtiar mengatakan, pihaknya juga memberikan dorongan agar petinggi Polri saat ini tetap dapat semangat dan bertindak rasional. Dai Bachtiar merupakan Kapolri di era Presiden Megawati Soekarnoputri hingga Susilo Bambang Yudhoyono. Purnawirawan Polri ini tepatnya menjabat Kapolri periode 2001 2005.
Jenderal Dai Bachtiar digantikan Jenderal Sutanto pada tahun 2005, dikutip dari . Pria bernama lengkap Tan Sri Drs. Da'i Bachtiar ini juga adalah mantan Duta Besar Indonesia untuk Malaysia sejak 8 April 2008 sampai September 2012. Pria kelahiran 25 Januari 1950 ini juga pernah menjadi anggota Tim Gabungan Pencari Fakta Kerusuhan Mei 1998 (TGPF).
Bambang Hendarso Danuri merupakan Kapolri yang menjabat di periode 1 Oktober 2008 hingga 22 Oktober 2010. Pria kelahiran 10 Oktober 1952 sebelumnya pernah menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Selatan (2005) hingga Kapolda Sumatra Utara (2005–2006). Lantas dirinya menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (2006–2008).
Sementara pada tahun 1993, Bambang Hendarso Danuri pernah mengemban amanah sebagai Kapolres Jayapura Polda Papua. Bambang adalah lulusan Akademi Kepolisian tahun 1974 dan meraih gelar sarjana dari Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jakarta. Roesmanhadi, seorang purnawirawan berpangkat Jenderal bintang 4.
Dirinya pernah menjabat Kapolri di era kepresidenan BJ Habibie. Roesmanhadi adalah Kapolri periode 1998 sampai dengan 2000, dikutip dari . Ia juga Perwira Tinggi Mabes ABRI sebagai Staf Ahli Menhankam Bidang Kamtibmas.
Sosok Roesmanhadi dikenal sebagai penggemar Harley Davidson. Namanya tercatat sebagai ketua Ikatan Motor Besar Indonesia (IMBI). Jenderal Polisi (Purn) Chairuddin Ismail merupakan pria kelahiran 27 Desember 1947.
Ia pernah menjadi Pejabat Sementara Kapolri menggantikan Jenderal Suroyo Bimantoro. Chairuddin Ismail menjabat sebagai Kapolri di era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri, diambil dari Wikipedia . Chairuddin Ismail hanya menjabat Kapolri sekitar dua bulan, masa jabatan 2 Juni 2001 7 Agustus 2001, lantaran adanya polemik antara Polri dan Pemerintah Pusat.
Pada tanggal 2 Juni 2001, Chairuddin Ismail juga pernah dilantik Gus Dur sebagai Wakil Kapolri. Ia juga pernah menjadi tim sukses pasangan capres Jusuf Kalla Wiranto. Jenderal Polisi (Purn) Sutanto merupakan pria kelahiran 30 September 1950.
Dirinya merupakan Kapolri di era Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono. Dan menjabat Kapolri sejak 8 Juli 2005 hingga 30 September 2008. Soetanto setelah itu menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara Indonesia (BIN) sejak 22 Oktober 2009 hingga 19 Oktober 2011., dikutip dari Wikipedia .
Soetanto pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Narkotika Nasional. Ia juga pernah menjadi ajudan Presiden Soeharto pada tahun 1995–1998. Juga Kapolda Sumatra Utara (2000), dan Kapolda Jawa Timur (17 Oktober 2000 Oktober 2002).
Jenderal Polisi (Purn) Timur Pradopo merupakan Kapolri periode 22 Oktober 2010 hingga 25 Oktober 2013. Pria kelahiran 10 Januari 1956 ini menjabat di era Presiden SBY dan Wakil Presiden Jusuf Manggabarani, juga Nanan Soekarna hingga Oegroseno. Timur Pradopo pernah bekerjasama dengan Front Pembela Islam (FPI) untuk "menjaga ketertiban Jakarta.
Sebelum menjabat Kapolri, dirinya pernah menjabat sebagai Kapolda Jawa Barat (2008 2010), Kapolda Metro Jaya (2010), Kabaharkam Polri (2010), Kapolri (2010 2013). Badrodin Haiti merupakan Kapolri di era Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Budi Gunawan. Badrodin Haiti merupakan alumnus terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1982 dengan meraih Adhi Makayasa.
Masa jabatan Jenderal (Purn) Badrodin Haiti sebagai Kapolri yakni dari 2015 hingga 2016. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Kapolda Banten, Kapolda Sulawesi Tengah, dan Kapolda Sumatera Utara. Dikutip dari sekitar tujuh bulan sebagai Kapolda Jatim, Badrodin Haiti ditarik ke Mabes Polri dan menjabat sebagai Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) Kapolri.
Dari Koorsahli, Badrodin mendapat tugas baru sebagai Kabarhakam Mabes Polri, sebelum kemudian pada 2 Agustus 2013 diangkat sebagai Wakapolri.